Friday

Penebangan Dahan Pohon Sebelum Memasuki Musim Hujan

Ditengah isu (bukan isu lagi tapi kenyataan) perubahan iklim global akibat kerusakan lingkungan hidup di bumi yang tiap hari semakin parah ini. Musim penghujan yang seharusnya membawa banyak rejeki bisa menjadi berbahaya bila diikuti oleh tiupan angin yang besar.

Untuk mengantisipasi pepohonan yang rawan tumbang dan bisa membahayakan pengguna jalan, maka perlu dilakukan penebangan dahan pohon yang rimbun agar beban yang dipikul pohon saat diterpa angin tidak terlalu besar.

Bila sudah lama terjadi musim kemarau, awal datangnya musim hujan pasti dirindukan. Karena air yang turun dari langit tersebut sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan air hujan yang turun di puncak dan lereng gunung-gunung maka manusia bisa makan dari hasil bercocok tanam, minum dari air sungai yang mengalir dan menurunkan suhu panas di lingkungan kita.

Tetapi bila gunung dan lereng-lerengnya tandus, pohon-pohonnya habis ditebang sembarangan maka air hujan yang seharusnya membawa berkah bisa menjadi musibah seperti banjir, tanah longsor, jembatan ambrol diterjang arus air sungai yang deras dll.

Lahan resapan air yang besar mutlak diperlukan agar tidak terjadi banjir dan menaikkan kembali muka air tanah yang turun saat musim kemarau. Lahan resapan air ini di Kota-kota besar di Indonesia semakin hari semakin habis untuk kepentingan komersial semata. Bila pemerintah kota tidak peduli dengan hal ini maka banjir akan terus datang dan membawa bencana. Bukan alam yang bersalah dalam hal ini.

Dibutuhkan kerjasama dari hulu sampai ke hilir untuk mengatasi banjir. Bila hanya membuat saluran air lalu langsung dibuang ke laut begitu saja, maka berkah dari air hujan ini akan terbuang sia-sia.

Sangat disayangkan bila air hujan tawar sebanyak itu terbuang begitu saja!. Sungguh itu adalah sebuah proyek yang memalukan, seakan-akan tidak ada orang yang paham akan lingkungan hidup di negeri ini.

No comments: