Wednesday

Pilih Mana? Rumah Inden apa Ready Stock?

Dengan pertambahan penduduk yang demikian pesat maka kebutuhan masyarakat akan rumah akan semakin meningkat. Rumah yang murah dan terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan kurang dari 2,5 juta rupiah mutlak dibutuhkan.

Saat ini campur tangan pemerintah dalam penyediaan rumah murah dan sehat untuk rakyat golongan menengah kebawah sangat minim, bahkan pemerintah sudah membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada pihak swasta untuk menyediakan perumahan murah.

Perlu diperhatikan disini bahwa pihak developer swasta seharusnya juga memperhatikan kualitas bangunan perumahan yang akan dibangunnya. Bukan hanya mengejar keuntungan dari penjualan rumah. Saya sangat prihatin melihat rumah-rumah murah yang umurnya belum 5 tahun sudah retak dan ambrol disana-sini, Dan kebanyakan dibangun dengan sistem inden.

Sistem Inden merupakan cara yang cerdas untuk mengantisipasi lesunya penjualan rumah, tetapi dengan pembangunan rumah satu persatu seiring dengan penjualan rumah akan mengurangi kualitas bangunan rumah itu sendiri. Terutama mutu beton yang digunakan. Volume beton yang digunakan untuk membangun rumah type 36 kebawah sangat sedikit. Karena itu adukan beton tentu menggunakan sistem manual dimana mutu betonnya tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Tukang yang kurang berpengalaman dan minimnya pengawasan pembangunan rumah dari tenaga ahli juga ikut menurunkan kualitas bangunan. Tidak jarang saya melihat pekerja bangunan yang santai dalam melakukan pekerjaannya karena tidak ada pengawasan terus menerus.

Rumah Ready Stock cenderung memiliki kualitas bangunan yang lebih baik. Pengerjaan yang dilakukan secara bersamaan dengan melibatkan ready mix dalam pengecoran beton setidaknya mutu beton tidak selisih jauh dari rencana. Keuntungan yang didapat developer dari rumah ready stock tentunya lebih besar karena menghemat banyak tenaga dan waktu pengerjaan. Dan mestinya harganya bisa ditekan jauh lebih murah daripada rumah inden.

Bahan-bahan yang digunakan pun cenderung lebih baik karena mendapatkan pengawasan dari tenaga ahli. Disini peran ahli pengawas dari sarjana Teknik sipil mutlak diperlukan. Tidak seperti sekarang yang dengan mudah pengawasan pembangunan perumahan bisa diabaikan sehingga orang yang akan membeli rumah ikut kebingungan dengan kualitas bangunan rumahnya ketika masa pembangunan rumah inden mulai dilakukan.